Kekuatan Berpikir Positif - Keberhasilan seseorang didasarkan dari bagaimana orang itu berpikir mengenai dirinya. Jika ia berpikir mampu untuk berhasil maka keberhasilan akan diraihnya. Namun jika ia berpikir bahwa ia tidak akan mungkin berhasil, maka keberhasilan akan menjauh darinya. Pikiran optimis akan menjadikan pribadi seseorang makin percaya diri dengan apa yang dilakukannya. Sedangkan pikiran pesimis akan berlaku sebaliknya. Jangankan untuk melakukan sesuatu, hanya sekedar memikirkan idenya saja ia akan merasa bahwa apapun yang dilakukan tidak akan berhasil.
Bagi seseorang yang selalu pesimis, ia akan selalu mencari alasan untuk menjelaskan mengapa ia selalu gagal. Bermacam dalih digunakan, misalnya dalih usia, dalih kesehatan, dalih pengetahuan dan kesempatan. Contoh dari dalih usia misalnya seseorang mengikuti sebuah lomba namun kalah. Maka orang tersebut pasti akan beralasan bahwa dirinya sudah terlalu tua untuk berlomba. Dalih kesehatan misalnya seorang akan selalu mengatakan bahwa kesehatannya sedang tidak baik di saat ia mengalami kegagalan. Orang-orang seperti ini selamanya akan termakan oleh dalih dan selamanya pula dia tidak akan mampu berbuat apa-apa.
Sementara itu orang-orang sukses adalah orang yang senantiasa berbuat. Mereka senantiasa mencari cara agar bisa hidup dengan lebih baik. Selanjutnya orang-orang itu akan merealisasikan dengan tindakan. Bagi orang-orang optimis, berbuat sekarang akan lebih baik daripada kehilangan kesempatan mereka sama sekali.
Orang-orang yang sukses akan selalu berpikir positif tentang orang lain. Bagi mereka, mereka tidak akan berhasil tanpa orang lain. Bagi seorang pengusaha sukses, kliennya adalah hal yang selalu membuat mereka senang. Si pengusaha akan berpikir positif tentang kliennya karena dialah sumber penghasilannya. Begitu pula dengan seorang wiraniaga sukses selalu berpikir positif tentang calon pembelinya. Hal ini juga akan menimbulkan pikiran positif pada si calon pembeli sehingga ia akan tertarik untuk membeli. Itulah alasan mengapa pikiran positif mendatangkan kesuksesan.
Buku ini akan membantu para pembaca memanajemen pikiran positif kita. David J. Schwartz telah berhasil memberikan contoh cara berpikir dan memiliki jiwa yang besar seperti orang-orang yang telah sukses.
Bagi seseorang yang selalu pesimis, ia akan selalu mencari alasan untuk menjelaskan mengapa ia selalu gagal. Bermacam dalih digunakan, misalnya dalih usia, dalih kesehatan, dalih pengetahuan dan kesempatan. Contoh dari dalih usia misalnya seseorang mengikuti sebuah lomba namun kalah. Maka orang tersebut pasti akan beralasan bahwa dirinya sudah terlalu tua untuk berlomba. Dalih kesehatan misalnya seorang akan selalu mengatakan bahwa kesehatannya sedang tidak baik di saat ia mengalami kegagalan. Orang-orang seperti ini selamanya akan termakan oleh dalih dan selamanya pula dia tidak akan mampu berbuat apa-apa.
Sementara itu orang-orang sukses adalah orang yang senantiasa berbuat. Mereka senantiasa mencari cara agar bisa hidup dengan lebih baik. Selanjutnya orang-orang itu akan merealisasikan dengan tindakan. Bagi orang-orang optimis, berbuat sekarang akan lebih baik daripada kehilangan kesempatan mereka sama sekali.
Orang-orang yang sukses akan selalu berpikir positif tentang orang lain. Bagi mereka, mereka tidak akan berhasil tanpa orang lain. Bagi seorang pengusaha sukses, kliennya adalah hal yang selalu membuat mereka senang. Si pengusaha akan berpikir positif tentang kliennya karena dialah sumber penghasilannya. Begitu pula dengan seorang wiraniaga sukses selalu berpikir positif tentang calon pembelinya. Hal ini juga akan menimbulkan pikiran positif pada si calon pembeli sehingga ia akan tertarik untuk membeli. Itulah alasan mengapa pikiran positif mendatangkan kesuksesan.
Buku ini akan membantu para pembaca memanajemen pikiran positif kita. David J. Schwartz telah berhasil memberikan contoh cara berpikir dan memiliki jiwa yang besar seperti orang-orang yang telah sukses.
Related Posts :
0 komentar:
Posting Komentar