Senin, 19 September 2011

Mengajari Anak Pintar Bekerjasama

Senin, 19 September 2011

 

Mengajari Anak Pintar Bekerjasama - Tida mudah memang mengajarkan kerjasama kepada anak, terlebih saat dia masih berada pada masa egosentris, di mana anak masih sangat mementingkan dirinya sendiri.

Tapi jangan khawatir Moms, asal dibiasakan sejak dini kemampuan bekerjasama pun akan tumbuh dengan sendirinya. Seperti apa caranya? Farah Farida Tantiani, M.Psi dan Dra. Sofia Hartati, M.Si, akan menjelaskannya!

Latih sejak dini

Kerjasama adalah saling membantu, saling membutuhkan dalam melakukan sesuatu untuk tujuan bersama. Bekerjasama merupakan perilaku Emotional Intelligence (EQ) yang tinggi, karena anak memahami perasaan orang lain dan berusaha untuk membina hubungan baik dengan pihak lain.

Namun, bukan berarti kemampuan bekerjasama akan tumbuh dengan sendirinya saat anak dewasa kelak. Bekerjasama haruslah dipupuk sejak dini. Karena, bila sewaktu kecil anak sudah (dibiarkan) menjadi pribadi yang individualis, bukan tidak mungkin saat besar nanti dia akan sulit bekerjasama dengan orang lain.

Sebenarnya potensi kemampuan bersosialisasi yang merupakan cikal bakal kerjasama, sudah ada sejak anak itu lahir.

Hanya saja, potensi tersebut harus dikembangkan sejak dini agar bisa muncul pada diri anak. Mengenai kapan tepatnya anak diajarkan kerjasama adalah ketika anak mulai dapat bermain dengan teman sebaya dalam kelompoknya.

Dari hal sederhana

Mengajarkan kerjasama untuk anak usia sekolah tentu berbeda dengan menerapkan kerjasama pada orang dewasa. Dengan mendidik anak bekerjasama berarti mengajarkan kepada anak bahwa dia membutuhkan orang lain.

Memang tidak mudah bagi anak untuk menerima kehadiran orang lain, apalagi yang akan meminta sesuatu darinya. Sehingga sangat dibutuhkan kesabaran orangtua.

Mengajarkan bentuk kerjasama kepada anak umumnya lebih sederhana, seperti mengajarkan perduli dan berbagi kebutuhan bersama. Moms bisa membuat sedemikian rupa agar anak dapat menerima kehadiran orang lain.

Misalnya dengan cara, membiarkan anak untuk selalu bermain bersama teman-temannya. Ciptakan situasi-situasi yang akan membuat anak membutuhkan teman untuk bermain bersama.

Jika berada di sekolah, mengajarkan bekerjasama bisa lewat belajar atau kerja kelompok. Dalam belajar kelompok, anak dapat membantu temannya yang kesulitan dalam memahami pelajaran yang sudah diajarkan oleh guru di sekolah.

Sedangkan dalam kerja kelompok, anak dapat belajar bahu-membahu dalam menyelesaikan tugas yang sudah diberikan oleh guru. Dalam kelompok tersebut, anak juga bisa terlibat menjadi seorang pemimpin maupun sebagai seorang anggota kelompok.

Sehingga, selain belajar mengenai materi yang ditugaskan mereka juga belajar peran sebagai bagian dari kelompok yang harus bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama tersebut.

Tips sukses mengajarkan kerjasama

- Anak tidak boleh lepas sosialisasi. Sosialisasi awal anak pada lingkungan keluarga.

- Berikan kondisi yang membuat anak merasa nyaman. Contohnya jika anak sering diperlakukan kasar, seperti dibentak, anak cenderung menjadi berpikiran negatif. Otomatis anak sulit untuk diajak bekerjasama.

- Pahamilah bahwa masa anak memang masa egosentris. Itu bukanlah sesuatu yang harus dilawan tetapi diatasi dengan penuh kesabaran, keteladanan, pengertian yang matang terhadap perkembangan anak juga menciptakan situasi-situasi yang membuat anak itu mau bermain dengan orang lain. Bisa dengan adik, kakak, orangtua, maupun dengan teman.

- Berikan permainan yang dapat membuat anak bekerja bersama-sama, seperti bermain balok. Jika di luar ruangan, bisa bermain ayunan bersama-sama. Yang satu mengayun, yang lain naik ayunan; lalu bergantian.

- Orangtua tetap kreatif dan tidak bosan untuk menyediakan kesempatan-kesempatan dimana anak itu bisa bergaul dengan orang lain. Anak jangan dikurung dan dibiarkan sendirian.

- Orangtua menjadi figur bagi anak. Bukan hanya pandai bicara tetapi memberikan teladan yang baik untuk anak.

- Biasakan anak melakukan kegiatan kerjasama di lingkup rumah dengan seperti membersihkan rumah. Lakukan dengan rutin hal ini bisa menumbuhkan kebiasaan kerjasama yang baik bagi anak.

- Berikan contoh kepada anak. Misalnya, ayah tidak ragu membantu ibu di dapur untuk ikut masak bersama-sama. Sedangkan di sekolah, guru bisa membuat anak berada dalam kelompok yang berbeda-beda jika memberikan tugas kelompok.

- Anak juga bisa dimotivasi mengikuti berbagai kegiatan kesiswaan yang ada di sekolah misalnya.

- Ingatkan bahwa bekerjasama ada banyak cara, entah cara positif atau negatif. 

(Sumber: Mom & Kiddie)


Related Posts :

0 komentar:

Posting Komentar

Untuk Menutup Jendela ini Klik Salah Satu Iklan Yang Ada..
Terima Kasih..
-- disini skrip ---
25 Nabi Abg SMU Agama Ahmadiyah Alkohol Aneh Angka 4 Pada Nokia Angka Empat Artis Artis Porno Yang Bertobat Avril Lavigne Bayi Bicara Bayi Kembar Belajar Memaafkan Bercinta Berenang Berita Berpikir Positif Blackberry Buah Pisang Budaya Seks Bugil Cabai Cara Berenang Cari Pacar Cerita Cinta Cinta Cinta Butuh Kesabaran Ciuman Maut Ciuman Terlama Dasar-dasar Gaya Renang Dokter Perkosa Pasien Dollar Zimbabwe Facebook Firaun Firaun Yang Ditenggelamkan Foto Facebook Foto Seksi Foto-foto Gaya Liar Gaya Renang Gengster Hacker Handphone Hotel hotel paling romantis di dunia Ibu Indahnya Shalat Islam Julia Perez Kaki Ayam Karakter Wanita Karya Kata Bijak Kecelakaan Kehidupan Kekayaan Mubarak Kencan Kencan Pertama Kentut Termahal Kesabaran Cinta Kesehatan Kesuburan Wanita Khasiat Khasiat Buah Khasiat Buah Pisang Khasiat Ceker Ayam Kisah Nyata Kitab Ahmadiyah Kode Nokia Kode Rahasia Pada Nokia Kondom Lelaki Lomba Maaf Mantan Artis Porno Manusia Ajaib Manusia Berumur 256 Tahun Manusia Unik Memaafkan Memperkuat Otak Mendapatkan Bayi Kembar Mesjid Mimpi Misteri Misteri Angka Empat Musik Nabi Nabi dan Rasul Nama Unik Nasehat Cinta Nasehat Kehidupan Nokia Obat Putus Cinta Olahraga Otot Pemerkosaan Pengakuan Pengakuan Mantan Artis Porno Penyakit Peraturan di Setiap Negara Peraturan-peraturan Aneh Perawan Percakapan Bayi Perceraian Termahal Perempuan Perjuangan Hidup Pijat Plus Posisi Bercinta Positif Thinking Profesi Putus Cinta Renang Resep Resep Coca Cola Rumah Tangga Sejarah Seks Selamatkan Foto Anda Selaput Darah Shalat Siswi SMU Jaman Sekarang Suntikan Cinta Susah Orgasme Taman Taman Wanita Tampil Cantik Saat Bangun Tidur Tangisan Seorang Ibu Tanpa Busana Teknik Seks Telanjang Tempat Bercinta Tentang Cinta Tentang Mimpi Tiduri Aku Ibu Tips Tips Berbusana Tips Berenang Tips Blackberry Tips dan Trick Tips Hamil Tips Handphone Tips Kecantikan Tips Kencan Tips Merawat Penis Tips Pacaran Tips Putus Cinta Tips Seks Toket Gede Training Tukang Pijat Umat Islam Umur Dunia Unik Wanita Orgasme Wisata Zaman Nabi
 
Copyright © 2009 Blog Unik
Designed by Dody Farial and XML Coded by Blog Zone